Mengenai Saya

Foto saya
I am still 22 years old. Graduated from Chemical Engineering ITB. Part of @yli_ac. Struggling to be a Supply Chain Specialist in a Multinational FMCG Company. Twitter: @Ivanhadinata; Linkedin: http://id.linkedin.com/pub/ivan-hadinata-rimbualam/37/b26/58a

Senin, 16 Februari 2009

Time Management


--Kejarlah Waktu, Kau Bakal Terpepet--

Banyak orang mengeluh "Waktunya kurang nie, mepet abis", " Saya kurang waktu luang nie". Dunia ini makin bertambah sibuk dan penuh kegiatan yang beragam, lalu dimanakah kita sebagai manusia yang produktif menempatkan itu semuanya? Kita harus mulai menata diri kita untuk mengatur waktu kita secara utuh agar kita tidak dikejar waktu , tapi kita mengejar waktu....
Kalau boleh dibilang manajemen waktu dimulai saat kita menentukan tujuan/ misi hidup Anda. Kita memulai membayangkan misi hidup kita seperti bagaimana kita membayangkan saat detik-detik terakhir kita meninggalkan hidup di dunia ini. Mau diperlakukan seperti apa kita? Mau jadi orang apakah kita di detik-detik terakhir? Tujuan hidup kita akan membuat kita bisa mengatur prioritas hidup kita. Kita mau jadi orang seperti apa saat terakhir kita berada di dunia ini. bayangkan itu dan kau akan tahu apa misi hidupmu di dunia ini.
Lalu kitapun bergerak ke arah , hidup yang pas. Aturlah hidup kita agar seimbang 6 unsur yang paling fundamental " Spiritual, Kesehatan, Keluarga, Finansial, Sosial dan Pekerjaan ". Kita harus mampu menjaga keseimbangan unsur tersebut dalam hidup keseharian kita. Kemudian belajarlah membuat perencanaan " Jika kita telah melakukan perencanaan kegiatan yang matang dan terkonseptual maka kita sudah berhasil/sukses menjalani tugas kita sebesar 50% " Jadi hargailah dan mulailah merancang, merencanakan sesuatu. Melalui planner, agenda dan sebagainya.....

Sumber : Time Management " Mengelola Waktu dengan Bijak"

Rabu, 04 Februari 2009

Think The Opposite

Whatever You Think, Think The Opposite, (Karangan Paul Arden, penulis buku bestseller dunia) sebuah Buku yang baru gw baca hari ini. Buku ini memberikan sudut pandang yang berbeda 180 derajat terhadap pemikiran yang umum. Buku ini bercerita keyakinan diri seseorang untuk bertindak dna mengambil keputusan. Buku ini tentang cara berpikir yang berbeda sekali dengan buku-buku umumnya. Buku ini mengajak kita menaruh diri kita di arah paradigma yang berbeda. Kata-kata indah di dalam buku ini yaitu : " Jika Anda ingin tahun bagaimana kehidupan Anda nantinya, Anda hanya perlu tahu kemana Anda menuju." Saya diajak berpikir bolak balik, memikirkan dari paradigma yang berbeda, belajar keluar dari zona aman, belajar berkreatif dan menjadi berbeda dengan orang lain. Hidup ini bagaikan mengikuti arus air, kebanyakan orang hanyut di aliran air itu dan hanya mengikut orang lain. Hidup kebanyakan orang hanya berani di zona nyaman dan aman, mereka hanya mau mereka selamat dan benar, mereka mau semuanya berjalan dengan pasti , mereka mempunyai hidup yang tak berarah dan mengikuti jalan yang orang lain tempuh. KIta diajak berbeda, berani mengambil resiko , keluar dati zona nyaman & aman , belajar lebih memikirkan hal berbeda dan inspiratif. Menuju kesuksesan adalah punya banyak jalan , dan jalan itu tidak hanya melalui jalan-jalan lurus yang mudah dan aman ,tapi mungkin melalui jalan-jalan berduri dan berlubang. Tapi ketika kita mampu melewati jalan-jalan berlubang itu kita belajar banyak dan menjadi orang yang berprestasi serta sukses.
Whatever You Think, Think The Opposite

Minggu, 01 Februari 2009

"Sampah" Menjelma Jadi Uang?

Satu bulan yang lalu kira-kira gw menonton sebuah tayangan di televisi pas di Jakarta untuk liburan. Ada sebuah cerita bahwa seseorang mengelola bisnis persampahan dan bisa memperoleh uang sebesar lebih dari 40 juta dalam sebulan dalam bisnisnya yang "mengolah sampah". Beliau bernama Pak Hidayat (Kalau tidak salah acaranya namanya "Bosan Jadi Karyawan"). Beliau mengolah sampah menjadi kompos, briket dan banyak lagi yang bisa dijual. Semua produk jualan/bisnisnya berkaitan dengan sampah rumah tangga yang diolah lebih lanjut. Ternyata sampah bisa berubah baunya dari bau busuk jadi bau uang yach? Kita boleh terkagum-kagum dengan beliau. Selain usaha pengolahan sampah yang kreatif dan sukses pula, ada juga bisnis lainnya berupa Warung 3 R ( Reduce, Reuse dan Recycle ). Jadi dengan warung ini, warga sekitar dapat memperoleh barang-barang sembako seperti beras, mie instan dengan menukarkannya dengan sampah-sampah yang dia kumpulkan. Wah, begitu mulianya. Dari sampah bisa ditukar sembako.
Ternyata bisnis sampah(pengolahan sampah) bisa punya banyak keuntungan loh, pertama kita membantu menyelesaikan permasalahan sampah di sekitar kita (semakin besar sampah yang diolah, makin banyak permasalahan sampah yang diselesaikan. Secara tidak langsung Pak Hidayat ini membantu pemerintah mengurangi polusi sampah dan menyelamatkan lingkungan kita dari bahaya sampah), sampah memang tidak berguna lagi bagi kebanyakan orang tapi berguna bagi beliau(mampu menghasilkan uang dengan diolah jadi produk lainnya) , menciptakan banyak tenaga kerja baru dan mulianya dengan ide kreatif warung 3 R beliau. Pak Hidayat ini tidak hanya memperhatikan keuntungan yang dapat dia peroleh dari bisnisnya ini, tetapi juga dari sisi mulianya dalam membantu kebutuhan warga sekitarnya. Ide-ide kreatif dan mulia ini patutlah kita contoh sebagai warga negara yang baik dalam membantu pemerintah Indonesia. Semua wujud perilaku ini akan membantu kita menyelamatkan lingkungan dunia yang sudah penuh tercemar oleh sampah. Ayo selamatkan kembali lingkungan bumi kita ini. Superhero can't help our environment, right? but WE can. Let's start this !!
Lalu percayakah Anda sekarang "Sampah" Menjelma Jadi Uang?