Saya mengambil kutipan dari sebuah majalah education bagi kalangan mahasiswa se-Asia sebagai berikut:
"......youth will either represent a national asset or garbage depending on their quality."
Yang dimaksud dari kutipan ini adalah pemuda pemudi Indonesia memiliki 2 opsi pilihan, apakah menjadi aset berharga bagi negara di masa depan atau menjadi calon "sampah" di masa depan. Kedua hal ini bergantung pada kualitas mereka. Pemuda pemudi Indonesia merupakan generasi yang akan menopang dan menjadi garda terdepan bangsa kita di masa 10-20 tahun mendatang. Lalu apa pilihan mereka?
Namun ironisnya, berdasarkan statistik tahun 2003, hanya 3,9 % dari pemuda pemudi Indonesia yang lulus dari universitas/perguruan tinggi.
Padahal salah satu penopang kualitas dari "youth" Indonesia adalah pendidikan yang tinggi. Mental pemuda pemudi Indonesia juga masih mudah tersulut emosi, mudah terpancing provokator, dan mudah memakai kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Demo-demo yang kisruh menjadi saksi.
Kerusakan stadiun GBK karena ketidakpuasan sistem pembelian tiket menjadi bukti nyata ketidakdewasaan pemuda pemudi Indonesia.
Mental jelek yang terwujud dalam menjelek-jelekan orang lain/pihak lain ketika kekalahan di pertandingan sepakbola/olahraga apapun juga bukti nyata kualitas mayoritas pemuda pemudi Indonesia yang masih kurang bermental pemimpin dan dapat menerima kegagalan.
Kurangnya kualitas pemuda pemudi Indonesia yang "passionate", yang ingin membangun Indonesia dari berbagai sisi, seperti pendidikan, ekonomi, entrepreneurship, lingkungan, government, dll masih kurang. Masih sedikit jumlahnya yang memiliki potensi sebagai pemuda pemudi aset bangsa yang berkuatlitas dibandingkan dengan jumlah total manusia yang ada di Indonesia.
Kami menantimu pemuda pemudi Indonesia yang punya peluang menjadi aset bangsa, menjadi aset bangsa yang indah dan berharga., bukan menjadi sampah bagi bangsa ini di masa depan. Bangsa ini butuh potensi pemuda pemudi yang berani mengubah bangsa ini, berani mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi.
Pemerintah juga berfokus dalam mengembangkan potensi pemuda pemudi Indonesia, mengetahui apa yang mereka impikan, apa yang menjadi passion mereka di masa depan, apa potensi mereka, apa kemampuan yang mereka ingin kembangkan dalam unleash Indonesia yang harus diberikan kekuatan secara positif untuk mengembangkan potensi bangsa ini di masa akan datang.
Namun ironisnya, berdasarkan statistik tahun 2003, hanya 3,9 % dari pemuda pemudi Indonesia yang lulus dari universitas/perguruan tinggi.
Padahal salah satu penopang kualitas dari "youth" Indonesia adalah pendidikan yang tinggi. Mental pemuda pemudi Indonesia juga masih mudah tersulut emosi, mudah terpancing provokator, dan mudah memakai kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Demo-demo yang kisruh menjadi saksi.
Kerusakan stadiun GBK karena ketidakpuasan sistem pembelian tiket menjadi bukti nyata ketidakdewasaan pemuda pemudi Indonesia.
Mental jelek yang terwujud dalam menjelek-jelekan orang lain/pihak lain ketika kekalahan di pertandingan sepakbola/olahraga apapun juga bukti nyata kualitas mayoritas pemuda pemudi Indonesia yang masih kurang bermental pemimpin dan dapat menerima kegagalan.
Kurangnya kualitas pemuda pemudi Indonesia yang "passionate", yang ingin membangun Indonesia dari berbagai sisi, seperti pendidikan, ekonomi, entrepreneurship, lingkungan, government, dll masih kurang. Masih sedikit jumlahnya yang memiliki potensi sebagai pemuda pemudi aset bangsa yang berkuatlitas dibandingkan dengan jumlah total manusia yang ada di Indonesia.
Kami menantimu pemuda pemudi Indonesia yang punya peluang menjadi aset bangsa, menjadi aset bangsa yang indah dan berharga., bukan menjadi sampah bagi bangsa ini di masa depan. Bangsa ini butuh potensi pemuda pemudi yang berani mengubah bangsa ini, berani mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi.
Pemerintah juga berfokus dalam mengembangkan potensi pemuda pemudi Indonesia, mengetahui apa yang mereka impikan, apa yang menjadi passion mereka di masa depan, apa potensi mereka, apa kemampuan yang mereka ingin kembangkan dalam unleash Indonesia yang harus diberikan kekuatan secara positif untuk mengembangkan potensi bangsa ini di masa akan datang.