Ya, saya akhirnya sudah lulus dari ITB. Jadi ingin bercerita sedikit pengalaman saya sebagai mahasiswa ITB. Selama pengalaman saya menjadi mahasiswa dalam 4 tahun terakhir, saya cukup aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan di kampus sehingga cukup tahu mengenai hal tersebut. Hal yang paling saya sering perhatikan dan soroti adalah tingkat profesionalisme kepanitiaan kemahasiswaan di kampus.
Mahasiswa di kampus sering lupa akan hal-hal kecil yang seringkali menjadi image profesionalisme dalam sebuah panitia apalagi jika banyak berinteraksi dengan pihak eksternal, misal perusahaan sebagai sponsor atau lembaga yang diajak kerjasama. Contoh lain pihak eksternal lainnya adalah speaker/keynote speaker dari pihak industri, pemerintah, pengusaha, akademisi (Proffesor, dosen, peneliti, dll), dan banyak contoh lainnya. Selain itu bisa juga media pers sebagai media publikasi atau media partner kepanitiaan tersebut. Kadar proffesional dinilai dan dipandang hanya dari unsur-unsur simpel dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal, misalnya tata cara SMS, tata cara Email, tata cara pembuatan proposal, gaya bahasa saat telepon dan memohon pertolongan / dukungan apapun, cara influence people, dan cara menyakinkan orang saat presentasi. Hal-hal simpel tersebut kadangkala menjadi pemandangan pertama yang sering diperhatikan pihak eskternal dan kadang pihak eksternal dapat menjudge sebuah panitia mahasiswa itu proffesional atau tidak dilihat dari beberapa unsur simpel tersebut.
Jadi saya selalu berpesan kepada junior-junior saya di kampus untuk selalu memperhatikan detail-detail hal seperti itu agar selalu menjaga image profesionalisme suatu kepanitiaan kampus walaupun hanya dilakukan oleh sekalangan mahasiswa yang sama-sama sedang belajar :)
Semangat ya bagi yang aktif belajar di kemahasiswaan di kampus masing.masing.
Regards,
Ivan
Mahasiswa di kampus sering lupa akan hal-hal kecil yang seringkali menjadi image profesionalisme dalam sebuah panitia apalagi jika banyak berinteraksi dengan pihak eksternal, misal perusahaan sebagai sponsor atau lembaga yang diajak kerjasama. Contoh lain pihak eksternal lainnya adalah speaker/keynote speaker dari pihak industri, pemerintah, pengusaha, akademisi (Proffesor, dosen, peneliti, dll), dan banyak contoh lainnya. Selain itu bisa juga media pers sebagai media publikasi atau media partner kepanitiaan tersebut. Kadar proffesional dinilai dan dipandang hanya dari unsur-unsur simpel dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal, misalnya tata cara SMS, tata cara Email, tata cara pembuatan proposal, gaya bahasa saat telepon dan memohon pertolongan / dukungan apapun, cara influence people, dan cara menyakinkan orang saat presentasi. Hal-hal simpel tersebut kadangkala menjadi pemandangan pertama yang sering diperhatikan pihak eskternal dan kadang pihak eksternal dapat menjudge sebuah panitia mahasiswa itu proffesional atau tidak dilihat dari beberapa unsur simpel tersebut.
Jadi saya selalu berpesan kepada junior-junior saya di kampus untuk selalu memperhatikan detail-detail hal seperti itu agar selalu menjaga image profesionalisme suatu kepanitiaan kampus walaupun hanya dilakukan oleh sekalangan mahasiswa yang sama-sama sedang belajar :)
Semangat ya bagi yang aktif belajar di kemahasiswaan di kampus masing.masing.
Regards,
Ivan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar