Mengenai Saya

Foto saya
I am still 22 years old. Graduated from Chemical Engineering ITB. Part of @yli_ac. Struggling to be a Supply Chain Specialist in a Multinational FMCG Company. Twitter: @Ivanhadinata; Linkedin: http://id.linkedin.com/pub/ivan-hadinata-rimbualam/37/b26/58a
Tampilkan postingan dengan label Best Enviroment. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Best Enviroment. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Agustus 2010

Create Indonesia as an Eco Country in 2014

Create Indonesia as an Eco Country in 2014
By : Ivan Hadinata Rimbualam

Recently, environmental issues have become one of the hot topics discussed by the society in many countries. Universities as educational institutions have to play an important role as the center of excellence with three main roles: education, research and community development to conribute real solutions to these environmental problems. One of the best solutions is to realize the Eco Campus movement toward university which concerns about environmental issue. By definition of ITB Eco Campus student team, Eco Campus is a university that has a sustainable environmental management system to create ITB as an environmental friendly towards university which concerns about environmental issue. In 2014, ITB was expected to implement environmental friendly culture and become a role model department in ITB and inspire other universities in Indonesia in an green lifestyle.

Eco Chemical Engineering, as part of ITB Eco Campus movement, focussed on Chemical Engineering department, was formed on February 6th, 2010. Main objectives for Eco Chemical Engineering team is to start an environmental friendly culture among academicians of Chemical Engineering ITB, in order to be able to implement a sustainable environmental management system by minimizing the waste volume production regularly and improve waste management in Chemical Engineering department. Until now, Eco Chemical Engineering have minimized the waste production by providing facilities from 100 glasses to HIMATEK (Chemical Engineering Student Association) program, spreading the using of 40 antiplastic bags, providing 4 aseptic bins, and giving encouragement for the implementation of Green Event standards of procedure (SOP) in HIMATEK’s event

The main vision of Eco Chemical Engineering team at the end of 2010 is the availability of supporting facilities for separating waste and the socialization of mechanism for waste disposal distribution chain in Labtek X, Chemical Engineering, ITB. In addition, Eco Chemical Engineering has another purpose. It is to improve the environmental friendly culture socialization in Chemical Engineering, reduce daily paper waste production by 50% from academic reports with using paper on two sides concept, reducing 60% volume waste production from HIMATEK’s events, give education for separating of waste to the Chemical Engineering ITB new students, and develop environmental friendly building concepts ITB Eco Campus. The long-term vision for Eco Chemical Engineering is to make Chemical Engineering deparrment in ITB as an Eco department in ITB and encourage another departments and other universities to conduct similar efforts for realizing the big dream of creating Indonesia as an Eco Country in 2014

Key words : Eco Chemical Engineering, ITB Eco Campus, environmental friendly


Mewujudkan Indonesia sebagai Negara Berwawasan
Lingkungan pada 2014
Oleh : Ivan Hadinata Rimbualam

Beberapa tahun terakhir ini, isu lingkungan telah menjadi salah satu topik hangat yang diperbincangkan oleh masyarakat di banyak negara. Universitas sebagai institusi pendidikan tentunya memegang peranan yang penting sebagai center of excellence dengan tiga peran utamanya yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk memberikan solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan tersebut. Salah satunya adalah dengan mewujudkan gerakan Eco Campus menuju universitas yang berwawasan lingkungan. Sesuai definisi tim mahasiswa ITB Eco Campus, Eco Campus merupakan universitas yang memiliki sistem manajemen lingkungan yang berkelanjutan untuk mewujudkan ITB sebagai kampus yang berwawasan lingkungan. Pada tahun 2014, civitas akademik ITB diharapkan mampu menerapkan budaya peduli lingkungan dan menjadi teladan dan inspirasi bagi universitas lainnya di Indonesia dalam gaya hidup yang berwawasan lingkungan.

Eco Chemical Engineering sebagai bagian dalam gerakan ITB Eco Campus dalam lingkup Teknik Kimia ITB, lahir pada tanggal 6 Februari 2010. Tujuan utama Eco Chemical Engineering adalah memulai budaya peduli lingkungan bagi civitas akademika Teknik Kimia ITB agar mampu menerapkan pengelolaan program studi di ITB yang berwawasan lingkungan dengan meminimalkan volum sampah secara berkala dan meningkatkan pengelolaan sampah di Teknik Kimia ITB. Sampai saat ini, Eco Chemical Engineering meminimalkan produksi sampah dengan memberikan fasilitas 100 gelas kepada HIMATEK (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia), menyebarkan penggunaan 40 tas antiplastik, menyediakan 4 tempat sampah aseptik, dan mendorong terlaksananya standar of procedure Green Event pada kegiatan HIMATEK.

Visi utama tim Eco Chemical Engineering pada akhir tahun 2010 yaitu tersedianya fasilitas pendukung pemilahan sampah dan sosialisasi jalur distribusi sampah di Labtek X, Teknik Kimia ITB. Selain itu, Eco Chemical Engineering punya tujuan lain yaitu semakin meningkatkan sosialisasi lingkungan di Teknik Kimia, mengurangi sampah laporan akademik sebesar 50% dengan konsep kertas bolak balik, mengurangi sampah pada kegiatan HIMATEK sebesar 60% volume dari jumlah sampah rata-rata sekarang, melakukan pendidikan pemilahan sampah kepada mahasiswa baru Teknik Kimia ITB, dan mengembangkan konsep gedung ramah lingkungan ITB Eco Campus. Visi jangka panjang Eco Chemical Engineering adalah menjadikan Teknik Kimia ITB sebagai program studi yang berwawasan lingkungan dan mendorong berbagai program studi lainnya dan universitas lainnya untuk melakukan upaya yang sama dalam mewujudkan mimpi besar yaitu Indonesia sebagai negara berwawasan lingkungan pada 2014.


Kata kunci : Eco Chemical Engineering, ITB Eco Campus, berwawasan lingkungan

You can read this article too in http://ivanhadinata.blogspot.com/

Jumat, 20 November 2009

Majulah Zero Waste Event Volunteer!


Bisakah kita membayangkan jika di setiap kegiatan yang kita selenggarakan menghasilkan sampah dalam jumlah yang banyak?Apalagi jika kita menyelenggarakan kegiatan yang menghasilkan sampah-sampah stereofoam, plastik, dan sampah B3.
Gerakan mahasiswa untuk mengurangi jumlah produksi sampah (organik, anorganik dan kertas) di setiap kegiatan kemahasiswaan telah membuat saya tergugah. "
Mari kita buat setiap kegiatan yang kita laksanakan menuju Zero Waste Event", yang menghasilkan sampah dalam jumlah seminimal mungkin.
Semangat pejuang Zero Waste Event.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Zero Waste Event Open House Unit ITB 2009


Saya turut bangga akan diselenggarakannya kegiatan "Zero Waste Event pada Open House Unit ITB 2009" tahun ini. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian para mahasiswa terhadap lingkungan sekitar kampus mereka. Tim Zero Waste Event merupakan kumpulan relawan mahasiswa yang meluangkan waktu mereka untuk peduli terhadap lingkungan kampusnya melalui program meminimalisir terbentuknya sampah dalam berbagai event di kampus mereka. Program ini merupakan kerjasama dari berbagai himpunan dan unit di kampus beserta lembaga-lembaga lain di kampus untuk mewujudkan Eco-Campus di suatu saat nanti.

Zero Waste Event mempunyai tujuan utama 3 R bagi sampah yang terbentuk dalam suatu event yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Sampah diupakan dibuang dalam keadaan terpisah sehingga akan lebih mudak diolah kemudian. Misalnya untuk sampah yang mudah membusuk bisa langsung diolah menjadi kompos dan digunakan bagi penyubur tanaman. Terbentuknya sampah sangat diupayakan untuk diminimalisir semaksimal mungkin sehingga suatu kegiatan besar tidak menghasilkan sampah yang terlalu banyak, apalagi sampah yang berbahaya seperti stereofoam. Sampah lebih baik diolah sendiri setelah dipilah-pilah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sementara, Jadi lebih baik kita mengelola sendiri sampah yang kita hasilkan dibandingkan hanya memindahkan gundukan sampah ke lokasi lainnya tanpa diolah. Dalam kegiatan kali ini sampah dipilah-pilah menjadi sampah kertas, sampah mudah membusuk dan sampah tidak mudah membusuk. Bagi sampah yang sukar sekali untuk membusuk seperti stereofoam, plastik kresek hitam, sampah baterai akan dibuang ke tempat khusus yang dinamakan Zero Waste Indicator, yang merupakan indikator seberapa banyak sampah berbahaya yang berada di lingkungan event tersebut. Ada zona green, yellow dan red pada Zero Waste Indicator. Jika tumpukan sampah berbahaya dalam wadah ini semakin menuju ke zona Red, maka hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini semakin menghasilkan sampah yang semakin tidak Zero Waste.

Dalam kegiatan kali ini tim zero waste terbagi 3, ada Zero Waste Spot (di dekat lokasi tong pemilahan untuk membuang sampah), Zero Waste Center (Pusat informasi bagi kegiatan Zero Waste,berupa informasi mengenai cara-cara me-recycle sampah, daur ulang kertas, takakura / composting, dll) dan Zero Waste Indicator.

Minggu, 01 Februari 2009

"Sampah" Menjelma Jadi Uang?

Satu bulan yang lalu kira-kira gw menonton sebuah tayangan di televisi pas di Jakarta untuk liburan. Ada sebuah cerita bahwa seseorang mengelola bisnis persampahan dan bisa memperoleh uang sebesar lebih dari 40 juta dalam sebulan dalam bisnisnya yang "mengolah sampah". Beliau bernama Pak Hidayat (Kalau tidak salah acaranya namanya "Bosan Jadi Karyawan"). Beliau mengolah sampah menjadi kompos, briket dan banyak lagi yang bisa dijual. Semua produk jualan/bisnisnya berkaitan dengan sampah rumah tangga yang diolah lebih lanjut. Ternyata sampah bisa berubah baunya dari bau busuk jadi bau uang yach? Kita boleh terkagum-kagum dengan beliau. Selain usaha pengolahan sampah yang kreatif dan sukses pula, ada juga bisnis lainnya berupa Warung 3 R ( Reduce, Reuse dan Recycle ). Jadi dengan warung ini, warga sekitar dapat memperoleh barang-barang sembako seperti beras, mie instan dengan menukarkannya dengan sampah-sampah yang dia kumpulkan. Wah, begitu mulianya. Dari sampah bisa ditukar sembako.
Ternyata bisnis sampah(pengolahan sampah) bisa punya banyak keuntungan loh, pertama kita membantu menyelesaikan permasalahan sampah di sekitar kita (semakin besar sampah yang diolah, makin banyak permasalahan sampah yang diselesaikan. Secara tidak langsung Pak Hidayat ini membantu pemerintah mengurangi polusi sampah dan menyelamatkan lingkungan kita dari bahaya sampah), sampah memang tidak berguna lagi bagi kebanyakan orang tapi berguna bagi beliau(mampu menghasilkan uang dengan diolah jadi produk lainnya) , menciptakan banyak tenaga kerja baru dan mulianya dengan ide kreatif warung 3 R beliau. Pak Hidayat ini tidak hanya memperhatikan keuntungan yang dapat dia peroleh dari bisnisnya ini, tetapi juga dari sisi mulianya dalam membantu kebutuhan warga sekitarnya. Ide-ide kreatif dan mulia ini patutlah kita contoh sebagai warga negara yang baik dalam membantu pemerintah Indonesia. Semua wujud perilaku ini akan membantu kita menyelamatkan lingkungan dunia yang sudah penuh tercemar oleh sampah. Ayo selamatkan kembali lingkungan bumi kita ini. Superhero can't help our environment, right? but WE can. Let's start this !!
Lalu percayakah Anda sekarang "Sampah" Menjelma Jadi Uang?

Selasa, 20 Januari 2009

Think Green


Think Green. Kita sudah tahu dunia kita telah rusak diporak-porandakan oleh kerusakan lingkungan. Dunia makin panas , global warming telah menandakan dunia makin rusak. Es di kutub mencair, suhu makin naik, polusi udara makin manjadi-jadi. Berbagai polusi udara, air, tanah dan suara telah terjadi dan semakin parah sekarang ini.
Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan dalam mengurangi polusi udara, polusi tanah, polusi air. Tapi masalahnya kita kadangkala tidak tahu dan malas berbuat itu, think green. berikut kegiatan-kegiatan pecinta lingkungan demi terwujudnya lingkungan yang lebih baik.

1. Menanam Pohon Lebih Banyak Lagi
Kegiatan menanam pohon harus digalakkan lebih lagi, memperbanyak pohon, mengembalikan pohon-pohon di hutan, melakukan reboisasi hutan kembali, memberi banyak pohon di tiap rumah, menanam pohon di kampus, hijaukan dunia ini dengan pepohonan dan cegah pengrusakan lingkungan.

2. Mematikan lampu jika tidak digunakan (menghemat listrik)
3. Menghemat penggunaan air
4. Tidak membuang sampah sembarangan

5. Mengurangi penggunaan AC
6. Melakukan pemilahan sampah (organik dan anorganik) agar lebih mudah pengolahan sampahnya dibandingkan jika sampah dicampur saja. Sampah yang organik dapat dibuat jadi kompos sehingga bermanfaat, dengan begitu kita akan mengurangi sampah yang dihasilkan manusia. Melakukan pembuatan kompos akan menjadi kegiatan pendorong berkurangnya sampah organik. Belajarlah cara composting melalui berbagai metode. Reduce sampah yang ada

7. Kurangi penggunaan kertas (paperless)
Kita menuju ke dunia paperless generation. Dunia yang semakin mengurangi sampah, salah satunya yaitu kertas dengan mengurangi penggunaan kertas. Misalnya publikasi kegiatan lewat dunia maya(Facebook, Friendster, Blog dll) demi mengurangi sampah dan habisnya tanaman penghasil kertas.

8. Daur Ulang Sampah Aseptik dan Karton (recycle paper)
Siapa bilang kalo sampah ga bisa hasilkan uang lagi?Sampah Aseptik yang merupakan sampah kotak minuman yg banyak beredar dengan merk SIG atau TetraPak ini sudah menjamur di pabrik-pabrik makanan di Indonesia. Pengepakan dengan kemasan aseptik membuat produk makanan terjaga kualitasnya tetap baik. Kemasan aseptik terdiri dari karton , plastik dan aluminium foil. Plastiknya dan aluminium foil bisa dijual. Masalah kardusnya kita dapat jadikan Pulp lalu dilakukan screening sehingga dilakukan daur ulang sampah karton. Kita jadikan bubur kertas lalu dicetak lagi menjadi kertas/ karton seni. Idenya bgus kan. Jadi bisa di recycle sampah kertasnya. Sampah-sampah koran juga bisa dijadikan pulp lalu diolah jadi kertas seni.

9. Bersepeda atau Jalan Kaki
Bersepeda atau jalan kaki sebagai sarana transportasi jarak deka merupakan salah satu cara pengurangan polusi karbon hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Selain kita membantu mengurangi polsui udara, kita juga sekalian berolahraga untuk menyehatkan badan kita melalui bersepeda dan jalan kaki. Upaya ini mudah dilakukan tapi seringkali malas dilakukan. Cobalah membudayakannya.

10. Kurangi Penggunaan Plastic Bags
Plastic bags are one of the things you can cut down on right away and use Reusable Bags
Benefits of using reusable bags:
  • to helping the environment
  • kinder to hands and fingers than plastic carrier bags when filled up
  • can hold twice as many items as conventional plastic carrier bags
  • have handle straps that can go over the shoulder, leaving both our hands free for other purposes and making it easier for us to carry more
  • will not burst under the weight of heavy items
  • are inexpensive and can be washed
Kita bisa mengurangi dengan tidak usah meminta kantong plastik ketika membeli barang dalam jumlah yang sedikit, jangan budayakan menggunakan kantong plastik kebanyakan, bawalah tas belanjaan ketika mau ke supermarket atau pasar tradisional.
11. Kurangi sampah itu sendiri (Budayakan Zero Waste)
Kurangi sampah-sampah apalagi yang berbahaya seperti stereoform, plastik, dan bahan sampah berbahaya lainnya.